Memilih Obat Herbal yang Aman
Alumni Kedokteran
Universitas Padjadjaran ini menuturkan, pada tahap awal penggunaan obat
herbal, biasanya ada efek mual, perut seperti dikocok-kocok, bahkan
terasa pusing. “Tapi jangan khawatir, itu efek penyesuaian tubuh dan
akan segera hilang,” ujar pria penerimaan penghargaan Dokter Teladan 1
Tingkat Nasional dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pad 2001 itu.
“Selain
efek penyesuaian, akan ada efek detoksifikasi. Tubuh mengeluarkan racun
atau zat berbahaya dari dalam tubuh setelah pengobatan,” tambahnya.
Kalaupun ingin mengonsumsi obat herbal, dr. Furqon mengingatkan untuk memperhatikan sejumlah hal berikut:
1.
Produk herbal dinyatakan aman apabila sudah dapat dibuktikan secara
ilmiah keamanannya melalui serangkaian uji keamanan: uji toksisitas dan
uji teratogenik.
2. Pastikan obat herbal tersebut sudah mendapat izin edar resmi dan dibeli dari produsen dan sumber terpercaya.
3.
Obat herbal belum tentu aman untuk anak-anak, remaja, usia lanjut, ibu
hamil, ibu menyusui, ataupun pasien dengan kanker dan pasien bedah.
4. Pengobat tradisionalnya mengerti dan mengetahui anatomi tubuh manusia dan mengerti keadaan fisiologi manusia.
5. Hati-hati obat palsu dan atau kadaluarsa.
6. Gunakan sesuai aturan atau petunjuk, jangan berlebihan.
7.
Hati-hati bila dikonsumsi bersamaan dengan obat kimia. Tidak jarang
produsen yang hanya ingin mencari keuntungan semata mencampur antara
obat herbal dan kimia tanpa data ilmiah. Ini akan sangat berbahaya.
8.
Jangan segan bertanya kepada ahli herbal tentang penggunaannya, karena
tidak semua obat herbal cocok untuk setiap orang meski keluhan sama.
9. Perlu mengetahui makanan, minuman, obat-obatan dan aktivitas apa saja yang harus dihindari sewaktu minum obat herbal.
Obat Herbal yang Berbahaya
Selain
yang tidak memenuhi kriteria di atas, obat herbal juga akan menimbulkan
efek samping yang sangat berbahaya bila dicampur bahan kimia.
Contohnya:
1. Dicampur steroid obat untuk meningkatkan nafsu makan.
2. Dicampur steroid dan analgetik obat untuk menahan rasa sakit: asam urat, rematik, sakit sendi, serta lainnya.
3. Dicampur sidenafil, yaitu obat kuat lelaki.
“Anehnya obat-obat di atas adalah obat yang sangat laku pesat di pasaran,” paparnya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar